Nusantara Jaya

Selasa, 24 November 2009

Tradisi Tuhan

Tanda-Tanda Kebangkitan Tradisi Tuhan (Signs of the awakening of God’s tradition)
Kitab suci dalam memberi tanda akan kebangkitan tradisi Tuhan menggunakan bahasa Hikmah. Yaitu sebuah bahasa perumpamaan yang hanya dapat dimengerti oleh manusia yang mengimani rencana Nya, sehingga orang-orang beriman bisa hidup dan bergerak sesuai dengan perintah Nya. Tetapi Tuhan menghendaki agar orang-orang yang tidak mengimani kebangkitan tradisi Nya tidak dapat menangkap makna dari perumpamaan itu.
The holy bible uses “hikmah” language to give the sign of the awakening of God’s tradition. A symbolic language that can only be understood by people that believe in God’s plan, so the believers can move and live with God’s command. But God wants those people that doesn’t believe in the awakening of His tradition can’t understand the meaning of the symbol.
Kalimat perumpamaan sering dilontarkan oleh Yesus ketika ia berdakwah di muka umum. Murid-muridnya bertanya kepada Yesus, mengapa ia sering menggunakan bahasa perumpamaan ketika berdakwah kepada manusia masal. Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Ini menandakan bahwa bahasa perumpamaan adalah kunci untuk menggenapi kerajaan Tuhan. Orang-orang yang menelan bahasa perumpamaan secara mentah-mentah tanpa memikirkan hubungannya dengan fungsi diri terhadap misi Tuhan, itu pertanda ia bukan penghuni Sorga. Karena sekalipun mereka melihat sesungguhnya mereka tidak melihat, mereka mendengar padahal sesungguhnya tidak mendengar dan tidak mengerti. Tanda-tanda kebangkitan tradisi Tuhan diungkapkan dengan mengambil amsal Pohon Ara yang mulai melembut sebagai sinyal bahwa “musim panas” akan segera tiba, sudah diambang pintu
Symbolic sentence is often used by Jesus when he preaches in front of public. His pupils ask Him, why he often uses symbolic language when preaching in front of public. Jesus answered: “to you it is given the blessing to know the secret of heaven, but not to them.” This tells us that the symbolic language is the key to complete God’s kingdom. People that take this language for granted without thinking the connection with self function to God’s mission, is a sign that they are not the people that will live in heaven. Because they’re not seeing even though they can see, they don’t hear or understand anything even though they’re listening. The signs of the awakening of God’s tradition is told by using e. the symbol of an Ara Tree that softens as a signal that “summer” will soon arrive
Ketika di Mekkah, wahyu yang turun kepada Muhammad pendek-pendek, tegas, berapi-api, dan banyak mengungkapkan bahasa perumpamaan. Perjuangannya masih dalam tahap awal dimana inti dakwahnya adalah pembinaan keimanan, belum kepada praktis. Jika ayat yang turun diungkapkan secara terbuka, maka gerakan Muhammad akan mudah dipadamkan oleh musuh-musuhnya yang tidak menyukai Tuhan turun ke bumi. Masalah kiamat -kehancuran alam semesta, balasan di hari penghakiman, dosa-pahala, siksaan yang pedih, dan hal-hal yang sukar didapat pembuktiannya dalam jangka pendek adalah hal yang sering disampaikan-nya. Bahasa perumpamaan yang disampaikan Muhammad sesungguhnya menjadi batu ujian bagi mereka yang mengatakan beriman kepada Tuhan. Ayat-ayat perumpamaan menjadi sarana penggodokan keyakinan terhadap rencana Nya yang akan terwujud semasa mereka masih hidup, sehingga nantinya -setelah hijrah ke Madinah- Muhammad memiliki umat yang siap melaksanakan apapun perintah Tuhan yang disampaikan olehnya. Termasuk siap berperang melawan tentara Romawi (perang Muktah) dibawah kepemimpinan Heraclius didukung oleh tentara sekutu dengan jumlah yang jauh dari seimbang, yaitu 3.000 pasukan Muhammad berhadapan dengan 100.000 pasukan Romawi
When he was at mekkah, the sentences that was received by Muhammad were short, strict, and powerful, and often uses symbolic language. His journey was still in the beginning, where the main part of his preach was believing management, not the practice. If the sentences were given openedly, then Muhammad’s movement will be easily stopped by his enemies that doesn’t like God’s arriving on this earth. He often talks about the last day-the end of the world, repayment on the judgement day, sin-reward, torchering punishment, and things that are hard to be proved in a short time. The symbolic language that is told by Muhammad is actually a test for those that say that they are a believer. The symbolic sentences become the way to train their faith towards God’s plan that will be done as long as they live, so that later-after they move to madinah- Muhammad has a follower that is ready to do whatever their God tells them to do. Including ready to fight against the Rome army that is lead by Heraclius, with an unfair number of army, Muhammad’s army was 3000 people, and Heraclius’s army was 100.000 people.
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan itu adalah suatu kejadian yang sangat besar.
pada hari kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras. (QS: 22/1-2)
Hari kegoncangan - kiamat yang dibahas dalam ayat di atas bukanlah pekabaran tentang hari akhir jaman, tetapi itu adalah gejala sosial masyarakat yang terjadi menjelang tegaknya kerajaan Tuhan. Sebuah gejala dimana “ibu” yang menjadi sumber penghidupan “bayi” sudah tidak lagi memperdulikan pemberian “susu” kepada anaknya. Secara faktual hal ini terjadi pada gejala sebuah bangsa yang sudah tidak lagi memperdulikan pendidikan formal bagi anak bangsa secara terjangkau dan layak. Pendidikan dikomersialisasi menjadi ladang penghasilan yang menggiurkan, sumber-sumber komoditas srategis dikuasai oleh segelintir orang, sementara umat menjadi sasaran tembak yang empuk bagi praktek politik yang premanis.
The shaking day-kiamat that is mentioned in the sentence above is not about “the last day”, but it is about the social symptoms of the society that happens just before God’s kingdom stands. A symptom where a “mother” that becomes the only source of life for the “baby” doesn’t give “milk” anymore to her child. The fact is this situation happened to a nation that no longger cares about formal education for their civilians. Education is comercialized as a big source of income, strategic comodities are held by a few people, while the civilians become the victim of political practice.
Pengguguran kandungan merupakan perbuatan seorang ibu yang keji, sekeji digugurkannya potensi tunas bangsa dengan menyodorkan hiburan-hiburan yang menjerumuskan akhlak, merangsang mereka untuk mendapatkan jalan pintas bagi pencapaian ketenaran, dan memandulkan semangat mereka untuk bangkit menjadi bangsa yang produktif dengan menyajikan konsumerisme dalam keseharian.
Abortion is a bad thing that is done by a mother, as bad as aborting the potential of young civilians by giving them bad entertainment, making them finding the shortcut to be famous, and cutting their spirit to be a productive nation by giving them consumerisme in their daily lives.
Kemudian akan banyak terlihat orang yang mabuk, padahal sesungguhnya mereka tidak mabuk. Jika seorang mabuk, maka ia tidak menyadari apa yang diperbuatnya, tidak memahami apa yang dikatakannya, dan tidak mengambil pelajaran terhadap apa yang dialaminya. Mabuk yang dimaksud dalam ayat ini adalah mabuk kehidupan dunia sehingga segala perbuatannya merusak peradaban. Korupsi menjadi hal biasa yang dilakukan oleh pemegang jabatan penting padahal itu adalah perbuatan hina yaitu mencuri hak orang lain, tetapi mereka tidak menyadarinya bahkan dilakukan oleh pejabat publik yang berbaju agamis. Perbudakkan di segala bidang merajalela; dengan tameng intelek dan formil. Para agamawan tidak sungkan-sungkan melebur dalam trend gaya hidup metropolis demi mendapatkan popularitas dan materi. Mereka mengatakan beriman kepada kitab-kitab suci, tetapi memutuskan segala perkara dengan menggunakan hukum bangsa-bangsa. Kondisi ini diperuncing dengan semakin dangkalnya bimbingan moral yang menyuguhkan cerita-cerita spiritual utopis dalam dakwahnya, dan lebih suka mengajak pendengar untuk mentaati sebuah doktrin dogmatis yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Padahal seluruh kitab suci dan para utusan mengajak untuk merealisasikan hal-hal yang disampaikannya.
Jika hal-hal diatas sudah dan sedang terjadi, berarti kebangkitan tradisi Tuhan sudah dekat, hari Kiamat sudah dekat. Tuhan sedang memilih kembali sebuah umat untuk menjadi aktor yang melakoni peran yang dikisahkan dalam kitab suci, sebagai martir yang membuktikan kebenaran tradisi Nya.
Then, more drunk people will be seen, which actually they’re not drunk. If somebody is drunk, he won’t realize what he’s doing, what he’s saying, and cannot learn from what he’s been through. The word drunk in this sentence means drunk towards life, that makes everything that he does destroy the civilization. Corruption becomes a usual thing to be done, yet, it ‘s a bad thing to do and it’s taking other’s wright, but they don’t realize it. Slavery in all divisions are done. The formers of a religion live in a metropolis trend to gain material and popularity. They say that they believe in the holy bible, but they make decisions based on nation policies. This condition becomes even worse with the lack of moral teaching that gives utopic spiritual stories in their preach, and prefer to take their listeners to follow a dogmatic doctrin that cannot be proven it’s truth. Yet, the holy bible and the prophets ask them to do what they say.
If the things above is and already done, it means the awakening of God’s tradition is already near, Kiamat day is near. God is choosing again followers to be the actor that has to play the role that has been mentioned in the holy bible, as a martir that proves the truth of God’s tradition.

Memahami Sunatullah

Memahami sunatullah peciptaan manusia dari sudut pandang kitab-kitab Allah

Dari dulu dalam 'beragama' seringkali (bahkan selalu) berdasarkan doktrin atau apa kata 'guru'...tidak berani menanyakan 'kenapa?'....karena kalo tanya hal-hal tentang 'agama' selalu dikatakan 'jangan banyak tanya...karena agama itu abstrak...keyakinan...ya pokoknya percaya saja..kalo enggak...kafir lho ntar...' Salah satu pertanyaan yang muncul dalam otakku (bukan 'hati'ku...karena hati kan untuk menyaring racun...bukan untuk berpikir...) adalah...apakah benar Adam itu manusia pertama yang diciptakan....kalo memang benar terbuat dari tanah...apakah langsung lahir dalam bentuk patung seperti manusia..kemudian umur berapa ya terciptanya?....Untung ketemu dengan artikel berikut ini...jadi terjawab sedikit 'teka-teki' tentang penciptaan manusia...
please enjoy...SATU hal yang menjadi tema perdebatan keagamaan hingga saat ini adalah masalah seputar penciptaan manusia. Dalam doktrin agamis, Yahudi-Nasrani-Islam, diakidahi ada tiga manusia 'ajaib' yang tercipta di luar sistem sunnatullah penciptaan manusia pada umumnya, yaitu Adam yang lahir tanpa orang tua sekaligus dianggap sebagai manusia pertama (meski menurut hemat penulis, hal ini masih debatable hingga kini karena tidak terbukti secara wahyu dan sains). Kedua, Hawa seorang perempuan yang terlahir dari tulang rusuk laki-laki (Kejadian 2:21) dan ketiga, Isa ibnu Maryam yang terlahir tanpa seorang bapak. Allah sebagai Sang Pencipta dan Manajer alam semesta telah menegaskan dalam Al-Quran surat Fathir (35) ayat 44 dan surat Ar- Rum (30) ayat 30, bahwa sunnatullah (sistem hidup dan kehidupan) dan hukum penciptaan tidak pernah berubah. Ingat, sistem penciptaan manusia adalah bagian dari sunnatullah tersebut. Lalu pertanyaannya, mungkinkah Allah akan merubah hukum yang telah ditetapkan-Nya dalam mencipta Adam, Hawa dan Isa ibnu Maryam? Terkait dengan ini, penulis ingin menyoal hal ini secara ringkas dalam perspektif sains dan wahyu hingga kaitannya dengan manhaj kebangkitan khilafah Islam. Lima ayat pertama dari surat Al-'Alaq (96) --yang diyakini mayoritas ulama sebagai lima ayat paling pertama turun kepada Muhammad-- sudah mengisyaratkan adanya hukum kehidupan (sunnatullah) proses penciptaan pada setiap manusia, tanpa kecuali. Pada ayat kedua dikatakan, "Dia telah mencipta manusia dari 'alaq; sejak melekat; bergantung". Mayoritas ulama menafsirkan kata 'alaq dengan segumpal darah yang beku (al-dam al-jamid; the clot). M Quraish Shihab (1995: 57) menerangkan, ada tiga periode dalam proses kejadian manusia menurut embriologi; periode ovum (menurut Al-Quran tahap nuthfah dan 'alaqah), periode embrio (tahap mudhghah), dan periode foetus (tahap izhaman dan lahman).
Dari segi bahasa maupun sunnatullah pada embriologi, penafsiran 'alaq tersebut tidak aktual. Yaitu proses bertemunya sel sperma dengan ovum (sel telur) untuk saling melekat (implantasi), ketergantungan antarkedua sel tersebut, yang menentukan hamilnya seorang ibu. Menurut sains, seperti ditulis Achmad Baiquni (1997:185-202) menjelaskan, sel terdiri dari plasma sel dan inti sel yang berada di tengahnya. Plasma tersebut berisi organel-organel seperti ribosom, mitokondria, dan lisosom. Di dalam inti sel terdapat kromoson-kromoson yang tersusun dari banyak gen yang berbentuk untai dobel yang saling melilit. Para ilmuwan, sudah sejak lama meyakini bahwa suatu sel membelah menjadi dua. Proses fitrah; pembelahan itu didahului oleh pembelahan kromoson dan kemudian inti sel terbelah menjadi dua membawa kromoson masing-masing yang diikuti pembelahan oleh seluruh sel. Gen-gen dalam kromoson itu mengendalikan sifat-sifat makhluk yang mengandungnya, misalnya, warna dan bentuk rambut, warna mata, dan sebagainya. Berdasar fakta ilmiah tersebut, sangatlah ironi bila ada doktrin agamis Islam di kalangan ibu-ibu hamil agar sering membaca surat Yusuf dan Maryam jika ingin melahirkan anak yang ganteng dan cantik (secara biologis), meski gen orang tuanya tidak mendukung hal itu. DIGUNAKANNYA kata 'alaq atau 'alaqah dalam proses penciptaan manusia adalah saat di mana nuthfah (sperma laki-laki) sudah masuk ke dalam ovum. Sel telur kemudian dibuahi pada dinding rahim. Kepastian terjadinya proses kehamilan dimulai dari terjadinya pelekatan atau menempelnya sel telur yang telah dibuahi itu pada dinding rahim ibu. Jika penempelan ini lepas, yang terjadi adalah menstruasi atau keguguran. Pada ayat tersebut dinyatakan bahwa awal penciptaan itu disebutkan dari tahap 'alaqah untuk menekankan detik yang menentukan dari proses terciptanya manusia. Hal ini juga mengisyaratkan ketergantungan manusia kepada ibunya. Ibunyalah yang dijadikan sarana (syarat) oleh Allah Swt di dalam Dia mencipta setiap manusia, tidak terkecuali Adam as dan Isa al-Masih. Oleh sementara ulama-Yahudi, Nashrani dan Islam-berpendapat bahwa penciptaan manusia pertama terjadi di alam surga dengan proses yang sangat irasional dan tidak sesuai dengan sunnatullah. Di antaranya, al-Jubaa'i, seperti dikutip Fakhr al- Razi dalam Tafsir al-Kabir, (Jilid I, 1990:452), yang mengatakan bahwa manusia diciptakan di surga yang terletak di langit ke tujuh (di luar planet bumi) sebelum diturunkan ke bumi. Pendapat ini tidak sejalan dengan sains karena makhluq biologis menuntut syarat tertentu untuk dapat bertahan hidup. Dari semenjak awal proses penciptaannya, manusia belum pernah punah, dari segi ini dapat disimpulkan bahwa kehidupan makhluk biologis -manusia- belum pernah mengalami transformasi dari planet lain (semacam surga) ke planet bumi. Pada beberapa ayat lainnya, Allah menegaskan bahwa penciptaan manusia berasal dari air (QS Al-Anbiya' (21): 30; An-Nur (24): 45; Al-Furqan (25): 54). Dikatakan dari air karena memang kehidupan manusia ini bisa tumbuh dan berkembang bagaikan tumbuhan (QS Nuh (71): 17-18) disebabkan adanya air. Dunia sains membuktikan bahwa seluruh makhluk biologis membutuhkan air. Hanya pada planet yang memiliki cadangan air saja yang memungkinkan untuk dihuni oleh manusia.
Pada ayat yang lain disebutkan bahwa penciptaan manusia berasal dari tanah seperti dalam surat Al-'An'am (6):2. Tanah adalah unsur terpenting dari bumi yang di dalam tanah terdapat unsur yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Hewan dan tumbuhan yang dikonsumsi oleh manusia adalah tumbuh dan hidup dari tanah. Dari hasil makanan yang dikonsumsinya, kemudian laki-laki memproduksi sprema (nuthfah) sebagai bahan utama penciptaan. Karenanya, manusia dikatakan tercipta dari tanah, seperti halnya Nabi Adam dan Isa al-Masih. "Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti penciptaan Adam, Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, "Jadilah, maka jadilah dia." (QS Ali 'Imran (3): 59). Untuk lebih memahami maksud 'dari tanah' pada ayat ini, kita harus memakai ayat bantu lainnya yang secara lebih terinci melukiskan proses sunnatullah penciptaan manusia --seperti Adam dan Isa-- tersebut. Misalnya, yang disebutkan secara rinci dalam surat Al-Mu'minun (23): 12-14 dan surat Al-Hajj (22) ayat 5. Dengan demikian, penciptaan manusia yang disebutkan dari tanah, air, saripati tanah, sperma, dan 'alaqah bukanlah sesuatu yang kontradiktif atau ingin membatalkan satu ayat dengan yang lainnya, tetapi merupakan sebuah rangkaian dari proses penciptaan manusia itu sendiri yang disebutkan terpisah karena disesuaikan dengan konteks permasalahan yang dibicarakan saat ayat itu diturunkan.
Manhaj bagi kebangkitan khilafah. SECARA sunnatullah (hukum kehidupan), proses penciptaan manusia selalu melalui enam tahapan (sittati ayyam) penciptaan, seperti yang difirmankan dalam surat Al-Mu'minun (23): 12-14; "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sesuatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) di dalam tempat yang kokoh. Kemudian air mani itu Kami jadikan 'alaqah, lalu 'alaqah itu kami jadikan embrio, dan embrio itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluq yang berbentuk lain (bayi). Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta yang paling baik." Penegasan yang sama Allah sebutkan dalam surat Al-Hajj (22) ayat 5. Ringkasnya, proses sittati ayyam penciptaan manusia dimulai dari nuthfah (sperma), kemudian ber-'alaqah, berkembang menjadi mudhghah (embrio), lalu diberi 'izhaman (tulang belulang rawan), kemudian diberi lahman (daging), dan pada tahap keenam sempurnalah menjadi khalqan akhar (thiflan: bayi) Di samping bahasan soal proses sunnatullah penciptaan manusia tersebut, hal yang tak kalah pentingnya untuk dikaji adalah apa nilai (petunjuk) wahyunya terhadap tugas utama kerasulan Muhammad untuk memenangkan din al-Islam (QS Ash-Shaff (61): 9; Asy- yuura (42): 13), dalam wujud menjadi khalifah (penguasa politis) di muka bumi. Yang pasti Allah mengajarkan hal itu kepada Muhammad SAW --dan tentunya kepada kita hari ini-- bukan agar dia menjadi juru bersalin atau ahli kandungan. Ingat, fungsi dasar dari Al-Quran adalah sebagai petunjuk jalan keselamatan bagi seluruh manusia. Ayat ini pun pasti dijadikan petunjuk oleh Rasulullah Muhammad di dalam memenangkan hukum Islam dari segala sistem hukum buatan manusia. Memimpin umat sampai kepada fajar kebangkitan khilafah Islam. Sebagai petunjuk di dalam 'mencipta' kondisi jannah; Madiinah al-Munawwarah di mana hukum Allah dijadikan sebagai satu-satunya sumber hukum hidup dan kehidupan.

Apa hubungan proses sittati ayyam penciptaan manusia tersebut dengan tugas Muhammad sebagai rasul dalam memenangkan din Islam? Penegasan kelahiran atau kebangkitan umat Islam (sebagai sunnatullah suksesi peradaban dunia) berlangsung seperti proses kelahiran manusia, seperti termaktub di dalam surat Luqman (31) ayat 28; "Maa khalqukum wa laa ba'tsukum illaa ka nafsin waahidatin inna Allaha Samii'un Bashiir; Penciptaan dan kebangkitan kamu sekalian itu tak ubahnya seperti cerita Allah menciptakan satu diri, sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat."
Mayoritas mufassir menafsirkan ayat ini, bahwa menciptakan dan membangkitkan manusia dari kubur pada hari kiamat adalah hal yang mudah bagi Allah. Namun penulis melihat ayat ini sebagai isyarat wahyu tentang kunci kebangkitan kembali khilafah Islam di dunia (bukan di hari kiamat), karena Allah menggunakan kata 'kum; kamu sekalian' bukan tiap-tiap manusia. Nilai wahyu yang dikandung dari ayat ini adalah, bahwa proses (tahapan) tentang penciptaan manusia itu adalah sebuah sunnah, yang harus diaktualisasikan dalam menciptakan atau membangkitkan kembali kamu sekalian (orang-orang mu'min) sebagai sebuah komunitas umat (bangsa) yang nanti akan menjadi 'dewasa'. Tegasnya, proses kejadian dan kebangkitan 'kum'; kalian (sebagai umat; bangsa yang beradab dan berdaulat) tak ubahnya seperti proses Allah menciptakan manusia dari suatu zat yang sangat sederhana. 'IBRAH (pelajaran) wahyu ini dapat dibuktikan dari perjalanan jihad Rasulullah Muhammad dalam menegakkan din Allah, dari periode Makkiyah hingga periode Madaniyah. Tegasnya, proses kejadian/penciptaan manusia yang berlangsung tahap demi tahap secara sistematis, yaitu enam tahapan (sittati ayyam) penciptaan, seperti tahapan dalam proses perjalanan dakwah dan jihad para Rasul Allah untuk menegakkan kembali Darussalam (Yerusalem), yakni:
1.Dari shulalah bermutasi menjadi nuthfah (tahap dakwah secara sirr);
2.Dari nuthfah berubah menjadi 'alaqah (tahap dakwah secara jahr);
3.Dari 'alaqah berkembang menjadi mudhghah (tahap hijrah);
4.Mudhghah diberi kerangka 'izhaman (periode qital; jihad);
5.Setelah adanya 'izhaman dibalut dengan lahman (futuh Makkah); dan
6.Setelah perkembangan lahman selesai, dia berubah menjadi khalqan akhar/thiflan (khalifah fil ardh; Tegaknya Darussalam/Yerusalem; Madinah al- Munawwarah).
Organisasi tubuh manusia merupakan satu kerangka struktur yang terbaik. Allah menyatakan, "La qad khalaqnaa al-insaana fŒ ahsani taqwiim". Oleh sebab itu, adalah wajar dan rasional jika dijadikan patron berorganisasi (manajemen ber-dawlah) oleh Rasulullah. Sistem kerja fisik tubuh manusia merupakan contoh terbaik dari sistem sosial. Kehidupan suatu organisasi negara, sadar atau tidak sadar meniru sistem ini. Dengan demikian, Al-Quran menjelaskan sunnatullah sebagai hal yang terukur, terarah dan pasti. Dengan sangat menyesal penulis tidak dapat membahas konsep sittati ayyam secara utuh saat ini. Sebaiknya masalah ini didiskusikan dalam satu tulisan tersendiri.
Demikianlah 'ibrah (uswatun hasanah); pelajaran penting yang harus dicerdasi dan diikuti oleh para aktivis Islam sebagai manhaj dalam menegakkan kembali sistem khilafah (Madinah). Bukan dengan cara berteriak-teriak di jalan sambil menggelar spanduk atau terus berdakwah tanpa visi dan misi yang jelas dan haq. Ingat! Sunnah perjuangan dakwah dan jihad Rasul ini adalah paten, tak bisa ditawar-tawar. Jika Anda ingin ber-uswah pada perjuangan Rasulullah dan ingin berhasil dalam perjuangan tersebut, maka ittiba' kepada Rasul pun harus secara totalitas. Para aktivis dakwah dan jihad sering kali menjadikan perbedaan zaman sebagai alasan untuk tidak ber-uswah secara totalitas kepada para Rasul Allah. Ringkasnya, segala bentuk manhaj atau harakah apa pun yang nampak di permukaan hari ini tidak akan pernah berhasil dengan aman dan sukses sampai ke titik tujuan, bilamana tidak mengikuti sunnah Rasul di atas. Saran penulis, lebih baik perjuangan tersebut mundur dan mulai lagi dari fase awal Makkiyah - dengan dakwah secara sirr (selektif), ketimbang memaksa terus maju tanpa menuai hasil yang pasti. Ini adalah salah satu jawaban Allah kenapa perjuangan umat Islam di seluruh belahan dunia, hingga hari ini terus mengalami kegagalan demi kegagalan, tidak diridai dan didukung oleh Allah. Bukankah jika perjuangan itu betul-betul haq untuk kepentingan Allah, bukan untuk kepentingan terselubung dari sujektivitas para elit, kelompok atau bangsa ('ashabiyah), maka wajib bagi-Nya menolong orang-orang mukmin (QS Yunus (10):103; surat Ar-Rum (30):47;dan surat Muhammad (47):7). Atau boleh jadi keberimanan Anda yang harus dipertanyakan kebenarannya??? Sudah saatnya kita bercermin dari kegagalan-kegagalan para pendahulu yang berjuang untuk kebangkitan Islam, karena tidak belajar dari sunnatullah dan sunnah Rasul (sittati ayyam) sebagai manhaj perjuangan (dakwah dan jihad). Mulai dari seorang diri, Muhammad kemudian berdakwah secara sirr kemudian jahr, akhirnya dia hijrah akibat direfresif oleh penguasa zalim, dan menyusun shaff (barisan) perang (qital) - dengan 70 kali peperangan, hingga akhirnya berhasil menaklukkan Makkah (futuh Makkah), dan memproklamirkan diri sebagai khalifah dengan Madinah sebagai pusat Darussalam. Saatnya kembali meluruskan visi dan misi dakwah dengan belajar dari sunnatullah penciptaan manusia; cara Allah mencipta manusia. Silakan saudara mengukur haq batil dari suatu manhaj atau gerakan dengan timbangan yang haq pula, bukan mengukurnya dengan praduga dan hayalan subjektif (zhanniy dan amaniy) Anda, apalagi atas ukuran perasaan (like atau dislike).

Penciptaan Alam Semesta

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA ANTARA SAINS DAN ALQUR’AN
”Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. (QS: Ar Rahman: 37)
Sejak dahulu kala, manusia dari masa ke masa selalu mempertanyakan proses penciptaan alam semesta. Berawal dari pertanyaan sederhana itu, kemudian tercipta beragam teori tentang penciptaan alam semesta. Di antara beragam teori itu, yang paling dikenal adalah teori Materialisme dan Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory).
Materialisme merupakan salah satu aliran dalam ilmu filsafat yang dikembangkan oleh para filosof Yunani Kuno. Materialisme adalah aliran yang memandang bahwa segala sesuatu adalah realitas, dan realitas seluruhnya adalah materi belaka. Menurut teori ini, alam semesta sudah ada sejak waktu yang tak terbatas.
Menurut penganut paham materialisme, alam tidak memiliki awal maupun akhir. Teori ini juga menyakini bahwa alam semesta tidak diciptakan, tetapi ada dengan sendirinya. Segala sesuatu dalam alam semesta hanyalah peristiwa kebetulan atau ketidaksengajaan dan bukan merupakan hasil dari sebuah rancangan atau visi yang disengaja.
Teori ini diagung-agungkan para materialis di abad ke-19, termasuk Ludwig Freuerbach (1804-1872). Menurut pendapatnya, hanya alamlah yang ada, manusia juga termasuk alam. Dia menganggap bahwa jiwa ada setelah materi, jadi psikis manusia merupakan salah satu gejala dari materi yang ada.
Kaum materialis juga mengingkari adanya the ultimate nature of reality (realitas tertinggi atau Yang Mutlak). Mereka menganggap bahwa doktrin alam semesta yang digambarkan oleh sains merupakan materialisme sederhana.
Kaum materialis menyatakan bahwa para filosof tidak dapat menambah, dalam arti memperbaiki pengertian materi yang bersifat deskriptif yang diberikan para ilmuwan pada masa hidupnya. Paham materialisme ini memiliki beberapa aliran, yakni; materialisme lama, materialisme modern, serta materialisme dialektis/historis.
Teori materialisme yang sempat diagungagungkan para filsuf dan ilmuwan Barat dipatahkan oleh Teori Ledakan Besar (Bing Bang Theory). Seiring ditemukannya fakta tentang terjadinya Ledakan Besar oleh seorang Ahli Astronomi Amerika bernama Edwin Hubble pada 1929, kebenaran Teori Ledakan Besar pun semakin kokoh.
Teori Ledakan Besar mengungkapkan bahwa alam semesta termasuk bumi dan isinya itu terbentuk dari sebuah ledakan besar. Teori ini menyatakan adanya “awal atau permulaan” pada alam semesta yang disebabkan oleh Big Bang. Kalau alam semesta itu memiliki permulaan, maka tentu saja ada yang menciptakannya yakni Tuhan, Sang Pencipta semesta alam.
Beberapa puluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1948 seorang peneliti bernama George Gamov berpendapat, seharusnya ada sisa-sisa radiasi dari hasil big bang. Tak lama setelah itu, dua orang peneliti bernama Arno Penzias dan Robert Wilson menemukan sisa radiasi dari Ledakan Besar berupa radiasi latar belakang kosmik.
Radiasi ini tidak seperti apapun yang berasal dari seluruh alam semesta, karena luar biasa seragam. Radiasi ini tidak dibatasi dan tersebar merata di seluruh jagad raya. Ternyata radiasi ini merupakan gema dentuman besar. Berkat penemuan itu baik Arno Penzias dan Robert Wilson dihadiahi Nobel untuk penemuan besar mereka.
Pada tahun 1989, National Aeronautics and Space Administration (NASA) meluncurkan sebuah satelit yang dilengkapi dengan instrumen sensitif Cosmic Background Emission Explorer (COBE) ke luar angkasa guna mendeteksi radiasi latar belakang kosmik yang ditemukan oleh Arno Penzias dan Robert Wilson. Hanya dalam hitungan menit, (COBE) mampu menemukan radiasi latar belakang kosmik.
Sejumlah bukti lainnya yang menunjukkan alam semesta berasal dari sebuah ledakan besar adalah terdapatnya kandungan Hidrogen dan Helium yang tersebar di seluruh jagat raya. Jika alam semesta tidak memiliki awal, seharusnya Hidrogen telah menghilang dari alam semesta ini diakibatkan perubahan atom Hidrogen menjadi atom Helium.
Ini bukti yang ditemukan dari penelitian yang panjang. Akhirnya para ilmuwan di dunia mengakui kebenaran bahwa alam semesta lahir dari sebuah ladakan besar yang tentu saja diciptakan keberadaannya.
Belasan abad sebelum para ahli menemukan sejumlah teori penciptaan alam semesta, Alquran, sebagai firman Allah SWT, yang diajarkan Nabi Muhammad SAW telah mengungkap dan menyibak rahasia penciptaan alam semesta. Alquran telah menjelaskan bagaimana alam semesta – bumi dan langit – diciptakan bagi umat manusia.
Dalam Alquran surat Shaad ayat 27, Allah SWT berfirman, “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi, dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang itu karena mereka akan masuk neraka.”
Aliran materialisme sangat bertentangan dengan ajaran Alquran. Sebab, aliran tersebut menyatakan bahawa alam semesta ada tanpa direncanakan dengan visi tertentu. Dalam surat Ali Imran ayat 191, Sang Khalik berfirman,” (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
Alquran menggambarkan penciptaan alam semesta digambarkan dalam enam masa. “Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan diciptakanNya pula matahari, bulan, dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Mahsuci Allah Tuhan semesta alam.
Lalu siapa lagi jika bukan Allah yang mampu menciptakan Ledakan Besar yang indah. Pasalnya hasil Ledakan Besar itu kini tersusun rapi menjadi materi seperti planet, bintang, galaxi, kluster, dan superkluster di jagad raya. Ledakan tersebut tidak seperti ledakan bom yang hasilnya hancur berantakan. Maka Allah menciptakan alam semesta ini tentunya agar diambil hikmahnya bagi manusia. dya
Ayat-ayat Penciptaan Alam Semesta
Ratusan ayat dalam Alquran menjelaskan penciptaan bumi dan langit. Berikut beberapa ayat tentang penciptaan alam semesta itu:
* ”(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS: Ali ‘Imran: 191)
* Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS: Ali Imran: 190).
* Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka. (QS: Al An’aa,:11)
* Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: “Jadilah, lalu terjadilah”, dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (SURAT AL AN’AAM (Binatang ternak) ayat 73)
* Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. (SURAT AL AN’AAM (Binatang ternak) ayat 101)
* Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy {548}. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS: Al A’raaf: 54)
* Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi…” (QS At Taubah: 36)
* ”Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala

Millata Ibrahim

MILATA IBRAHIM

A. DINASTI BANGSA AMORI DI BABILONIA
Kerajaan Babilonia didirikan oleh bangsa Amori pada + 1830 SM. Kata Babilonia berasal dari kata babilu yang berarti gerbang menuju Tuhan. Babilon terletak ± 97 kilometer di selatan kota Bagdad sekarang, di tepi sungai Eufrat, Iraq selatan. Dalam bible, daerah ini disebut Sinear. Kerajaan ini tampil sebagai salah satu pemimpin perserikatan bangsa-bangsa Amori yang disebut Nimrod, yang berdiri sejak + 2000 SM.
Raja Babilonia yang terbesar adalah Hammurabi atau Amrafel (1728-1686 SM). Raja Hammurabi terkenal sebagai pembuat undang-undang. Menurut kepercayaan, undang-undang tersebut berasal dari pemberian Dewa Marduk. Agar dapat dibaca oleh masyarakat, maka undang-undang itu dipahatkan pada tugu batu setinggi 8 kaki yang ditempatkan di tengah ibukota. Inti dari hukum Hammurabi adalah pembalasan, misalnya mata ganti mata, gigi ganti gigi.
Setelah Hammurabi meninggal dunia, kira-kira tahun 1600 SM Babilonia ditaklukkan oleh bangsa Hittit dari dataran tinggi di sebelah utara Mesopotamia.

B. SHAFF IBRAM
Setelah berselisih dien dengan Babilonia, Bani Terah berhijrah dari Ur-Kasdim ke Haran, dan Ibram termasuk didalamnya (Kejadian 11 ayat 31). Ibram adalah orang pertama yang membuat rancangan penegakkan dien fitrah Allah dalam setiap periode Milata Ibrahim. Dien fitrah Allah yang dirancang Ibram inilah yang nantinya akan menjadi rahmat bagi semesta alam (Kejadian 12 ayat 1-3). Shaff pertama dibangun Ibram di Haran (daerah Turki sekarang, tempat kediaman bangsa Hittit) yaitu Bani Sarai, Luth, serta pengikut Ibram yang berasal dari daerah tersebut (Kejadian 12 ayat 4-5). Shaff berikutnya disusun Ibram setelah pindah ke Kanaan (1750 SM) yaitu di More, daerah antara Betel dan Ai, dan di Tanah Negeb (Kejadian 12 ayat 6-9). Ketika terjadi kelaparan dalam shaff Ibram, karena shaffnya tidak berkembang, maka Ibram pergi ke Mesir yang saat itu diperintah Dinasti Hyksos yang merupakan bangsa Amori yang berasal dari Kanaan dan berdakwah disana untuk memperkuat shaffnya (Kejadian 12 ayat 10-20). Ibram juga menugaskan Luth untuk mengembangkan shaff di Lembah Yordan (Kejadian 13 ayat 8-12).

C. IBRAM DAN NIMROD
Dalam Kejadian 10 ayat 9-12, disebutkan bahwa Nimrod adalah penguasa pertama di dunia. Jadi setelah sejarah kitabullah dihabiskan dan tiba masanya kelahiran Milata Ibrahim baru. Pada masa itu dunia dikuasai Perserikatan Nimrod yang terdiri dari bangsa-bangsa Mesopotamia dan Persia yang dipimpin 4 kerajaan yaitu Sinear (Babilonia) dipimpin Amrafel (Hammurabi), Elasar dipimpin Ariokh, Elam dipimpin Kedorlaomer, dan Goyim dipimpin Tideal.
Disebutkan di Kejadian 14 ayat 8-16 terjadi perang dunia antara Nimrod melawan Sodom-Gomora dan sekutu-sekutunya. Pada fase awal pihak Sodom-Gomora menderita kekalahan, dan mereka pun menjadi tawanan perang, tak terlepas Bani Luth. Ibram pun merancang serangan balasan untuk membantu Bani Luth dan dengan kekuatan 318 divisi pasukan mengalahkan Nimrod.

D. JANJI ALLAH KEPADA IBRAM, KELAHIRAN BANI IBRAHIM
Disebutkan di Kejadian 15 ayat 13-21 bahwa keturunan Ibram akan ditindas di negeri asing selama 400 tahun lamanya dan keturunan keempat Ibram akan kembali ke tanah terjanji, sebab sebelum itu belum genap saahnya bagi peradaban Amori. Tanah yang dijanjikan Allah itu terbentang dari Mesir sampai Mesopotamia.
Kelahiran Bani Ibrahim (Kejadian 17 ayat 3-14) ditandai dengan diberlakukannya sunat, dan sesuai dengan rencana Allah sebelumnya di Kejadian 16 ayat 10-12, maka kedaulahan dien fitrah Allah akan dipimpin terlebih dahulu oleh Bani Ishaq baru kemudian oleh Bani Ismael (Kejadian 17 ayat 15-22). Dalam Kejadian 21 ayat 14-21 Bani Ismael awal menetap di sekitar Gurun Bersyeba dan Gurun Paran. Keturunan Ismael terus memperluas wilayahnya hingga tersebar dari Hawila (Arab Utara) sampai Gurun Syur (Kejadian 25 ayat 12-18). Keturunan Ibrahim yang lain adalah Bani Ketura (Kejadian 25 ayat 1-6).

E. DINASTI BANGSA AMORI, HYKSOS DI MESIR
Kerajaan Mesir pada dinasti ke-12 (2000 SM) dikenal dengan tampilnya Sesotris III. Ia berhasil memulihkan persatuan dan membangun kembali Mesir. Tindakannya antara lain membuka tanah pertanian, membangun proyek irigasi, pembuatan waduk dan lain-lain. Ia meningkatkan perdagangan serta membuka hubungan dagang dengan Palestina, Syria dan pulau Kreta. Sesotris III juga berhasil memperluas wilayah ke selatan sampai Nubia (kini Ethiopia).
Sejak tahun 1788 SM Kerajaan Mesir dinasti ke-13 mulai diserbu dan bagian hilir akhirnya ditaklukkan oleh bangsa Hyksos. Bangsa Hyksos adalah bangsa Amori yang berasal dari Palestina. Kedaulahan mereka atas Mesir Hilir mencapai puncaknya pada dinasti ke-15 sekitar tahun 1640 SM dan bertahan kurang lebih 100 tahun. Jadi pada masa pemerintahan Dinasti Hyksos, Mesir dalam kondisi terpecah belah menjadi tiga rezim yaitu Hyksos di Hilir (utara), Thebes di tengah, dan Nubia di hulu (selatan).

Kebangkitan Peradban Tuhan

PERJALANAN PERADABAN ZULUMAT PRA KEBANGKITAN BANI ISMAEL II

A. DINASTI TIMURIYAH (1369-1501 M)
Sejak tahun 892 M, wilayah Asia Tengah dikuasai oleh Daulah Samaniah. Kemudian sejak tahun 999 M ditundukkan Dinasti Ghaznawi yang berkedudukan di Ghazna (Afghanistan). Dinasti ini berakhir tahun 1186 M setelah dikalahkan Dinasti Ghuriyah dari India.
Setelah Jenghis Khan berhasil menguasai imperium, Asia Tengah diperintah oleh Dinasti Chaghataiah sebagai bagian dari imperium Hulagu Mongol. Pada tahun 1363 M, Jenderal Timur Leng mengkudeta dinasti tersebut dan mendirikan Dinasti Timuriyah. Dinasti ini semakin berkembang pesat seiring dipersatukannya Timur Tengah pada tahun 1370 M yang mengalami perpecahan semenjak runtuhnya rezim Il-Khan, dan Timur Leng memasukkan wilayah tersebut kedalam Dinasti Timuriyah. Timur Leng berhasil menundukkan Kesultanan Delhi di India tahun 1398 M dan Dinasti Utsmani di Turki tahun 1402 M, namun dalam misinya menaklukkan Cina yang saat itu diperintah Dinasti Ming, ia wafat tahun 1405 M. Sepeninggalnya Dinasti Timuriyah mengalami kemunduran dan wilayahnya di India yang dipimpin Dinasti Sayyid, ditundukkan Dinasti Ludhi tahun 1451 M. Masa dinasti ini akhirnya berakhir setelah ditundukkan Dinasti Syaibaniyah dari Uzbekistan tahun 1501 M, sementara pada tahun yang sama wilayahnya di Iran direbut Dinasti Safawiyah.

B. DINASTI UTSMANI DI TURKI (1300-1923 M)
Dinasti Utsmani sendiri awal mulanya terdiri keluarga besar Usman I (1300-1326 M) yang bergabung dengan bangsa Georgia dan Armenia. Pada masa Sultan Orkhan (1326-1359 M), dinasti ini berhasil menguasai sebagian besar Turki. Dinasti Utsmani periode awal mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Murad I. Sebagian Balkan dan seluruh Turki serta Makedonia, sebagian Bulgaria dan seluruh Yunani berhasil ditaklukkan. Periode awal ini diakhiri dengan kekalahan dari Dinasti Timuriyah tahun 1402 M, sehingga wilayah Utsmani hampir seluruhnya jatuh ketangan Timur Leng.
Periode kedua kebangkitan Utsmani diawali oleh Sultan Murad II (1421-1451 M). Pada masanya wilayah Utsmani diperluas dengan penaklukkan Venezia (Italia), Salonika (Yunani) dan Hongaria. Periode kedua ini mencapai kejayaannya pada masa Sultan Muhammad II (1451-1481 M). Ekspansi yang dilakukannya adalah menaklukkan Kekaisaran Bizantium dengan pusatnya Constantinopel tahun 1453 M. Dengan penaklukkan ini, maka jalur perdagangan Eropa-Asia dimonopoli oleh Utsmani. Ekspansi terus dilanjutkan dengan menguasai Serbia, Albania dan Hongaria. Utsmani menjadi kerajaan terbesar pada masa itu dengan menguasai seluruh Eropa Timur, Timur Tengah sampai Persia serta Mesir bagian hulu.
Dinasti Utsmani mulai mengalami kemunduran sejak kekalahan dari gabungan pasukan Austria dan Kristen Eropa dalam pertempuran Lepanto tahun 1571 M. Kemerosotan Utsmani semakin merosot dengan pecahnya satu per satu wilayahnya dan puncaknya pada kekalahan penaklukan Wina (Austria) tahun 1683 M. Akhirnya tahun 1923 Turki menjadi republik.

C. IMPERIALISME BARAT
Imperialisme adalah paham yang bertujuan menguasai daerah lain untuk dijadikan wilayah kekuasaannya. Semakin luas daerah yang dikuasai semakin kuat dan masyurlah negara dan rajanya. Imperialisme Barat dilatarbelakangi dikuasainya Constantinopel oleh Dinasti Utsmani pada abad ke-15 dan 16 yang menyebabkan tertutupnya jalur perdagangan Eropa Asia sehingga bangsa-bangsa Barat berusaha mencari koloni-koloni di benua lain melalui jalur laut.
Imperialisme dibedakan menjadi imperialisme kuno dan modern. Imperialisme kuno berlangsung sejak penjelajahan samudra oleh Spanyol dan Portugis akhir abad 15 dan 16. Semboyan imperialisme kuno adalah "3G" yaitu gold (mencari kekayaan yang berupa emas), gospel (menyebarkan agama Kristen), dan glory (kejayaan negara dan raja).
Imperialisme modern berkembang sejak revolusi industri di Inggris abad-18. Motivasi imperialisme modern bertumpu pada industrialisasi. Empat faktor pendorong imperialisme modern yaitu berkepentingan dengan penanaman modal (investasi), memasarkan hasil industri dan memperoleh bahan baku. Sistem ekonomi seperti ini yang disebut kapitalisme. Apalagi dengan lahirnya negara Amerika Serikat yang menjadi pelopor liberalisme dan humanisme, kapitalisme menjadi bagian penting dari kedua ideologi tersebut.
Dampak dari revolusi industri adalah rendahnya upah buruh sehingga memicu revolusi sosial. Kebencian terhadap kapitalisme mulai tumbuh dan mencapai puncaknya dengan lahirnya paham Marxisme (1848 M). Paham ini kemudian berkembang pesat di Eropa Timur, terutama Rusia.
Singkat kata, pada era ini dunia dikuasai perserikatan bangsa-bangsa Eropa Barat. Sebagai contoh Perjanjian Tordesillas yang membagi jalur penaklukkan koloni antara bangsa Spanyol dan Portugis. Prancis sempat mencuat ketika menjadi Kekaisaran (1804-1814 M) yang dipimpin Kaisar Napoleon. Namun sepeninggalnya kekaisaran tersebut runtuh. Jadi secara garis besar, diantara bangsa-bangsa Eropa Barat tersebut yang paling sukses ialah Inggris yang mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Ratu Victoria (1837-1901 M). Perebutan wilayah kekuasaan memicu sering terjadinya perang antar bangsa Eropa dan puncaknya pada akhir abad-19, timbul aliansi-aliansi antar negara untuk saling melindungi antar sesame anggota apabila anggota lain diserang. Hal inilah yang memicu timbulnya Perang Dunia.

D. PBB, NIMROD DUNIA BARAT DI TENGAH PERANG DINGIN
Perang Dunia yang terjadi dua kali yaitu tahun 1914-1918 (dipicu imperialisme Barat) dan 1939-1945 (dipicu Fasisme Jerman dan Italia) menimbulkan suatu usul dibentuknya Nimrod baru yang didirikan tahun 1945 dengan nama United Nations Organization atau PBB. Namun sesungguhnya PBB ini sendiri hanyalah boneka dari sosialisme dan liberalisme. Inilah yang disebut Perang Dingin.
Dibelakang Zionisme Yahudi (1948 M), Jerman Barat (1949 M), Taiwan, Korea Selatan (1950 M), Vietnam Selatan (1975 M), dan Kuwait (1991 M) ada Amerika Serikat dan NATO-nya. Sebaliknya dibalik Korea Utara, Vietnam Utara dan Kamboja ada RRC yang komunis (1950 M), dibalik Jerman Timur dan negara-negara Eropa Timur seperti Polandia, Rumania, Bulgaria (1944-1950 M), Federasi Yugoslavia (1965 M) ada Uni Sovyet dan Pakta Warsawa-nya, serta negara-negara Islam kuat seperti Iraq, Iran dan Afghanistan yang berbasis ekonomi syari’ah terus mengadakan perlawanan terhadap zionisme Yahudi dan liberalisme yang secara kasat mata jelas sangat bertentangan dengan syari’ah. Yang tampak langgeng-langgeng saja hanya Arab Saudi dipihak negara Islam, Vatikan (1929 M) di pihak humanisme-Eropa dan Rusia yang sejak tahun 1990 M runtuh paham komunisnya.
Stuktur Terbesar Dialam Semesta
Berbentuk seperti amuba dengan lebar sekitar 200 juta tahun cahaya, objek langit ini diyakini para ilmuwan sebagai struktur terbesar di alam semesta saat ini. Objek tersebut tersusun dari galaksi-galaksi dan gelembung-gelembung gas berukuran raksasa yang disebut alfa Lyman.
Struktur raksasa yang berbentuk kurva bercabang tiga ini terbentuk sekitar 2 miliar tahun setelah terjadinya ledakan Big Bang yang mengawali terbentuknya alam semesta. Masing-masing cabang kurvanya teramati dengan teleskop Subaru dan Keck yang berada di Mauna Kea.
Galaksi-galaksi yang berada di dalamnya berada pada jarak yang saling berdekatan satu sama lain. Rata-rata jarak antara satu galaksi dengan galaksi lainnya empat kali lebih dekat daripada jarak antargalaksi di alam semesta. Beberapa gelembung gasnya ada yang berdiameter hingga 400 ribu tahun cahaya atau dua kali lipat dimater galaksi andromeda.
Para ilmuwan memperkirakan, struktur ini terbentuk ketika bintang-bintang raksasa yang lahir di awal pembentukan alam semesta meledak hebat sebagai supernova sehingga mendorong gas-gas di sekitarnya. Selain itu, teori lainnya menyebutkan bahwa gelembung-gelembung gas raksasa tersebut adalah semacam kokon yang suatu ketika akan melahirkan galaksi-galaksi baru.
“Sesuatu yang sebesar dan serapat ini jarang ditemukan di awal pembentukan alam semesta,” kata salah satu peneliti Ryosuke Yamauchi dari Universitas Tohoku, Jepang. Temuan ini dapat memberikan gambaran baru mengenai struktur kosmos pada skala terbesarnya. Struktur yang baru ditemukan ini dan sejenisnya mungkin pemicu terbentuknya struktur gabungan lebih besar seperti yang dapat dilihat sekarang – terdiri atas kluster-kluster galaksi.